Pemain berjuluk 'Firaun Kecil' ini... muda dan berbahaya!
Ya, pemuda kelahiran 27 Oktober 1992 itu justru tampil bersinar di tengah carut marut permasalahan yang tengah menimpa klubnya. Sebelum musim dimulai, tak ada yang menyangka bahwa El Shaarawy akan melejit. Alexandre Pato ataupun Giampaolo Pazzini adalah dua nama yang digadang-gadang paling berpotensi untuk menggantikan sosok penting Zlatan Ibrahimovic yang hengkang ke Paris.
Namun, fakta berbicara lain. Hingga giornata ke-10, El Shaarawy menjadi pemain dengan menit kontribusi terbanyak di Milan, yakni 810 menit. Dari sepuluh laga, ia selalu tampil sebagai starter – catatan luar biasa untuk seorang anak muda berusia 20 tahun. Hebatnya, kini ia tengah memuncaki daftar top skorer sementara Serie A dengan torehan tujuh gol, mengungguli penyerang-penyerang senior macam Antonio Di Natale, Miroslav Klose dan Edinson Cavani yang baru mengoleksi enam.
Salah satu gol-nya musim ini, yakni kala melawan Zenit di ajang Liga Champion, mengingatkan kita kepada gol-gol khas Kaka saat masih membela Milan. Ia menggring bola dengan cepat, melewati dua sampai tiga pemain belakang, dan diakhiri dengan mengirim tembakan terarah ke pojok kanan gawang. Gol yang menegaskan bahwa Milan kini punya harapan baru selepas perginya sejumlah pemain bintang.
Peran Galliani
Wakil Presiden merangkap CEO Milan, Adriano Galliani, punya peran cukup besar dalam perkembangan karir pemain berdarah campuran Mesir-Italia tersebut. Atas proposal Galliani-lah pemain berjuluk ‘Firaun Kecil’ itu bisa didatangkan dari Genoa, dengan bandrol senilai 15,5 juta euro – harga yang tidak murah untuk ukuran pemain belia.
Saat menyambut kedatangan El Shaarawy tahun 2011 silam, Galliani berucap, “Ia memiliki kaki yang kuat dan bagus dalam melakukan tembakan dari luar kotak penalti. Akurasi umpannya juga baik dan bisa mengkreasi peluang. Ia investasi Milan di masa yang akan datang,”.