e e

Minggu, 30 Desember 2012

Agen: Alexandre Pato Pilih Corinthians

Alexandre Pato - MilanAlexandre Pato sepakat hijrah ke Corinthians, demikian klaim agennya, menyusul terus berkembangnya spekulasi meninggalkan AC Milan di bursa transfer jilid II.

Wakil presiden Adriano Galliani berada di Brasil selama jeda musim dingin Serie A Italia mencoba mencarikan klub baru untuk pemain 23 tahun, dan tampaknya usaha orang kepercayaan Silvio Berlusconi berjalan lancar jika mendengar ucapan perwakilan Si Bebek.

"Pato telah memilih Corinthians. Sejak dia memutuskan kembali ke Brasil, Corinthians adalah pilihan pertamanya," ucap Gilmar Veloz kepada Sky Sport 24.

"Saya paham Pato perlu pergi untuk mendapat pengalaman di klub lain dan dia memilih Corinthians. Dan Galliani memahami alasannya."

"Corinthians telah menerimanya dengan baik dan mereka melakukan semuanya untuk membantu Pato nyaman," Veloz menambahkan.

Mauro Tassotti Berharap AC Milan Bisa Dapat Pengganti Alexandre Pato & Robinho

Mauro Tassotti - Milan


Asisten pelatih AC Milan Mauro Tassotti menekankan, kehilangan Alexandre Pato dan Robinho akan menjadi sebuah kerugian bagi Rossoneri.
“Pato dan Robinho merupakan pemain esensial bagi Milan. Jika mereka pergi, maka itu merupakan kerugian cukup besar. Tapi saya kira manajemen klub akan masuk ke dalam bursa transfer,” ujar Tassotti dalam wawancaranya dengan Milan Channel.

“Pato sering dibekap cedera,d%n kami berharap dia mendapatkan yang terbaik, entah saat pergi nanti atau bertahan di sini. Saya yakin tidak mudah bagi dia untuk bermain bagus setelah dililit cedera.”

“Sedangkan Robinho, sekalipun jarang dimainkan, tempat dia tidak akan tergantikan saat bugar. Dia juga sering cedera. Tapi sudah pasti dia merupakan pemain yang hebat.”
 


Milan Impikan Duet El Shaarawy-Neymar



Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani, memiliki impian menduetkan Stephan El Shaarawy dengan Neymar da Silva di lini depan I Rossoneri. Menurut Galliani, kedua pemain tersebut adalah yang terbaik pada usianya."Neymar dan El Shaarawy merupakan penyerang terbaik di dunia pada usianya. Sangat hebat jika bisa melihat mereka bermain bersama. Namun, jika ingin Neymar, maka kami perlu membayarnya," ucap Galliani.

Saat ini, El Shaarawy tampil sebagai bomber tajam Milan di Serie-A. Dari 15 laga yang telah dijalani, El Shaarawy mendulang 12 gol dan duduk sebagai pencetak gol terbanyak sementara Serie-A.

Neymar pun tak kalah tajam bersama Santos. Sepanjang 2012, pemain berusia 20 tahun itu sukses menjaringkan 43 gol hanya dalam 47 penampilan. Prestasi tersebut menjelaskan mengapa banyak klub Eropa berminat mendapatkan jasa Neymar.

Jika impian Galliani terwujud, Alexandre Pato kemungkinan semakin sulit mendapatkan jam terbang reguler. Mengenai hal itu, Galliani mengatakan, "Pato? Kami tidak menerima tawaran apa pun untuk dia saat ini."

Lihat El Shaarawy, Lippi Ingat Del Piero



Pelatih Guangzhou Evergrande, Marcello Lippi, melihat diri Stephan El Shaarawy seperti mantan pemainnya, Alessandro Del Piero. Pergerakan El Shaarawy menjadi tolok ukur Lippi membandingkannya dengan Del Piero.

"El Shaarawy mengingatkan saya kepada Alessandro Del Piero. Mereka berdua senang bermain dari kiri dan memotong ke dalam untuk mencari gol dengan tembakan melengkung," kata Lippi kepada Tuttosport.

"Dia tidak hanya memiliki kualitas Del Piero, tapi perkembangannya dan juga bisa menjadi lebih eksplosif dalam tiap serangan," lanjut Lippi.

Saat ini, pemain Italia berdarah Mesir itu memimpin daftar pencetak gol terbanyak dengan koleksi 14 gol, mengalahkan pemain-pemain senior, seperti Edinson Cavani, Antonio Di Natale, maupun Miroslav Klose, dan Giampaolo Pazzini.

AC Milan Rekrut Pemain Belia Wanita

AC Milan tidak pernah merekrut pemain wanita untuk bergabung ke akademi sepak bolanya. Namun untuk pemain putri berusia 10 tahun seperti Aisha Saini, juara Liga Champions tujuh kali ini memberi pengecualian.

Ya, Milan mengundang Aisha, seorang gadis kecil yang baru berusia 10 tahun, karena terpesona dengan talenta, kemampuan serta skillnya dalam bermain bola.

Semula, Aisha berlibur bersama keluarganya di La Manga, Spanyol, dan bermain bola bersama anak-anak lelaki seusianya. Aksi individu Aisha yang berasal dari Lenzi, East Dunbartonshire, tanpa sengaja terpantau para pemandu bakat Milan di sana.

Dan Aisha langsung diundang untuk bergabung ke akademi Milan dan mengikuti turnamen yang dibuat tim Serie A Italia itu. Yaitu Milan Soccer School yang menghasilkan para pemain legendaris seperti Paolo Maldini dan Franco Baresi.

“Kami sangat bangga dengan Aisha. Kami hanya mendaftarkan dia untuk bersepakbola di La Manga ini agar punya kesibukan, dan tidak bosan selama liburan,” kata ayah Aisha, Michael.

“Ternyata ada para pemandu bakat dari AC Milan yang melihat aksi individu Aisha. Saya juga baru tahu bahwa Aisha akan menjadi satu-satunya peserta perempuan di turnamen milik Milan.”

Aisha yang baru menggeluti sepak bola ketika mendaftar ke Lenzie Youth Club, mengaku terkejut dengan undangan Milan.

“Saya tidak tahu ada pelatih yang memantau saya, sampai ayah memberitahu di akhir sesi latihan. Saya sangat senang ketika mereka mengatakan telah memilih saya untuk bergabung,” kata Aisha.

Oktober depan, Aisha akan berangkat ke Milan. Pelatih akademi Milan. Daniele Paccagnan yakin bahwa Aisha bisa berkembang lebih baik di masa depan. "Aisha adalah salah satu pemain termuda di usianya, namun punya teknik dan kontrol bola yang prima,” puji Daniele
 

Michael Platini: Stadion, Masalah Utama Sepakbola Italia

Michel Platini, UEFA President, AFC House, Bukit Jalil


Presiden UEFA Michel Platini mengatakan kondisi stadion adalah hal yang menghadang perkembangan sepakbola Italia.
Seperti yang diketahui, Juventus menjadi satu-satunya klub yang memiliki stadion sendiri, sementara tim lain menyewa dari pemerintah daerah masing-masing.

"Stadion Anda adalah masalah sesungguhnya," ujar Platini kepada Sky Sport Italia.

"Mereka membutuhkan pembangunan ulang, tetapi yang paling dibutuhkan adalah dukungan politis. Stadion mungkin tidak berpengaruh di klasemen, tetap mereka akan mengget kredibilitas dalam hal Financial Fair Play. Sungguh penting untuk menyelesaikan masalah finansial klub."
 

Sabtu, 29 Desember 2012

Marcello Lippi: AC Milan Perlu Datangkan Didier Drogba

Marcello Lippi



Marcello Lippi yakin Didier Drogba akan menjadi aset besar buat AC Milan, sehingga mereka pantas mempertimbangkan transfer striker veteran tersebut.
Mantan penyerang Chelsea marak dikaitkan dengan beberapa klub dalam beberapa pekan terakhir, dengan I Rossoneri dan Juventus berada di antrean terdepan untuk mendapatkan tanda tangannya.

Lippi, yang sekarang melatih tim Liga Super Cina Guangzhou Evergrande, merasa bomber powerful akan membuktikan kapasitasnya sebagai tandem attacante muda Stephan El Shaarawy.

"Drogba masih sebagai monster, seseorang yang bisa membuat perbedaan di lapangan. Di Cina, dia mencetak delapan gol dari 11 pertandingan," ucap Lippi kepada Gazzetta dello Sport.

"Jika benar [Alexandre] Pato dan Robinho pergi, saya katakan dia akan bagus di Milan. Drogba akan menjadi tambahan tak ternilai di liga dan Liga Champions."

Lippi menambahkan, Drogba harus menerima pemotongan gaji dari yang diterimanya bersama Shanghai Shenhua sekarang jika memutuskan hijrah ke Italia.

"Dia mungkin mengharapkan sesuatu yang baru atas petualangan baru dilihat dari sisi olahraga, karena timnya sekarang hanya ada di posisi 12. Tapi, apakah Anda berpikir Drogba akan setuju memotong sepatuh gaji dan bermain di Italia? Saya ragu," tandasnya. 

Paolo Maldini Klaim AC Milan Kehilangan 'Sihirnya'

Paolo Maldini (Getty Images)



Legenda AC Milan Paolo Maldini mengungkapkan kekecewaannya terhadap mantan klubnya itu. Maldini menilai, I Rossoneri telah kehilangan daya magisnya karena tidak ada lagi pemain maupun tokoh yang "mampu mencetak sejarah".
"Saya beruntung bisa bersama Milan selama 25 tahun yang menyenangkan. Ketika saya tiba [di tim ini], saya menemukan fondasi yang hebat untuk membangun sebuah klub besar. Presiden Silvio Berlusconi datang dan mengajarkan kami untuk berpikir besar, juga, tentu saja, membantu kami lewat investasinya. Arrigo Sacchi datang dan kami memiliki mentalitas yang menjadikan Milan sebagai simbol dari gaya permainan sepakbola," paparnya seperti dilansir Football Italia.

"Itu sungguh luar biasa. Belakangan, 'sihir' itu hilang dan Milan berubah menjadi klub yang biasa-biasa saja. Hal itu dikarenakan Milan berhenti menyebarkan pesan itu . Dan mereka yang pernah mencetak sejarah [untuk klub] berhenti mengajarkan pengetahuan mereka kepada generasi berikutnya."

"Tidak ada seorangpun di kubu Milan saat ini yang mencetak sejarah, kecuali mereka yang menduduki peran marjinal."

e