e e

Minggu, 06 Januari 2013

Blatter-Milan beradu Komentar masalah Rasisme

Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan bahwa tindakan yang diambil oleh Kevin-Prince Boateng dan AC Milan dalam menghadapi rasisme adalah hal yang keliru. Seperti diketahui, Boateng meninggalkan lapangan saat melawan Pro Patria dan akhirnya pertandingan dihentikan.

Menurut Blatter, 'melarikan diri' dari pertandingan bukanlah solusi dalam menghadapi rasisme. Aksi seperti itu disebutnya seperti mengakui kekalahan dari orang-orang rasis.

"Meninggalkan pertandingan bukanlah solusi. Kita tidak bisa lari karena akan terasa seperti kalah dalam pertandingan. Ini adalah masalah yang sensitif. Namun saya tegaskan sekali lagi bahwa tak akan ada toleransi bagi perbuatan rasis, harus ada tindakan tegas," ujar Blatter dari Dubai.

Pernyataan Blatter ini segera direspon oleh kubu Milan. Rossoneri balik menantang seluruh institusi berwenang dalam sepakbola untuk melakukan tindakan nyata.

"AC Milan menyatakan kembali sikap menentang semua bentuk rasisme dan kami sudah membuktikannya. Kami sekarang mengajak pihak berwenang olahraga nasional maupun internasional untuk mengaplikasikan aturannya terhadap rasisme," demikian bunyi pernyataan Milan.

Punggawa AC Milan: Rasisme Harus Dihentikan!

Kevin-Prince Boateng berharap segala bentuk rasisme bisa dihentikan selamanya menyusul insiden tidak menyenangkan yang memaksa AC Milan menghentikan laga eksibisi kontra klub divisi empat Italia Pro Patria.

Gelandang 25 tahun berkali-kali menjadi sasaran ejekan bernada rasis sejumlah fans Pro Patria ketika dirinya melewati tribun pendukung tuan rumah. Boateng kemudian mencopot kausnya dan pergi meninggalkan lapangan, diikuti oleh kapten Massimo Ambrosini serta seluruh skuat Rossoneri.

"Sungguh disayangkan hal-hal seperti ini masih terjadi...#HentikanRasismeSelamanya," demikian tulis Boateng di akun Twitter pribadinya sebagaimana dikutip Football Italia.

Bukan hanya Boateng, Riccardo Montolivo dan Stephan El Shaarawy juga menyerukan imbauan serupa lewat media sosial.

"Di 2013 hal-hal seperti ini masih terjadi...sungguh menyedihkan. Saya merasa kecewa untuk para keluarga yang hadir dan menunjukkan solidaritas mereka kepada rekan-rekan setim saya. Kalian [oknum fans] sungguh memalukan," tulis Montolivo.

Massimo Ambrosini: Sinyal AC Milan Perangi Rasisme



Keputusan AC Milan menghentikan pertandingan persahabatan melawan Pro Patria, Kamis (3/1), akibat rasisme terhadap ketiga pemain mereka didukung banyak pihak.
Wasit memutuskan menghentikan pertandingan di menit ke-27, setelah Kevin-Prince Boateng menendang bola ke arah fans yang menyanyi bernada rasisme. Selain Boateng, M'Baye Niang dan Sulley Muntari juga menjadi sasaran ejekan sepanjang laga.

Kapten Massimo Ambrosini menegaskan reaksi Milan meninggalkan lapangan merupakan bentuk nyata tim memerangi rasisme.

"Ini sinyal melawan rasisme. Kami sangat menyesal kepada semua orang di stadion, tapi harus melakukan sesuatu yang tegas," tutur Ambrosini usai laga.

"Kami akan berusaha kembali ke Busto Arsizio terutama untuk anak-anak dan orang yang tidak melakukan apa-apa atas insiden ini," imbuhnya. 

@acMilan Tundukkan Siena

Massimo Ambrosini and Francesco Valiani


AC Milan mengawali 2013 dengan kemenangan tipis 2-1 atas Siena dalam lanjutan Serie A Italia, Minggu (6/1) petang.

Tanda tanya pantas ditujukan kepada kekuatan Milan setelah melepas Alexandre Pato ke Corinthians beberapa hari sebelumnya. Belum lagi menyinggung cedera yang menimpa sejumlah pemain belakang, seperti Daniele Bonera, Mario Yepes, Cristian Zapata, Djamel Mesbah, serta ditambah Nigel de Jong. Siena mencoba mencari kemenangan di bawah pelatih baru Giusepe Iachini meski tidak bisa menampilkan Emanuele Calaio dan Marcelo Larrondo.

Milan memasuki lapangan dengan seragam khusus mengusung pesan anti-rasisme. Pesan disampaikan menyusul insiden walk-out yang dilakukan Kevin-Prince Boateng dalam sebuah laga eksebisi melawan Pro Patria tengah pekan.

Ancaman tuan rumah dihadirkan melalui tendangan Kevin Constant, Stehphan El Shaarawy, serta Giampaolo Pazzini. Tetapi tidak ada yang membuahkan gol di babak pertama.

Versus Siena, AC Milan Pasang Slogan Anti-Rasisme

Kevin Boateng - Milan



AC Milan akan mengenakan kaus dengan slogan yang menunjukkan solidaritas mereka memerangi rasisme, saat menjamu Siena di San Siro dalam lanjutan Serie A Italia, Minggu (6/1).
Tindakan ini diambil I Rossoneri menyusul insiden yang dialami klub baru-baru ini di laga persahabatan melawan Pro Patria, di mana beberapa pemain menjadi korban rasisme dari pendukung tuan rumah, termasuk gelandang Kevin-Prince Boateng.

"Besok [Minggu] malam selama pemanasan jelang laga melawan Siena, Milan akan memakai kaus khusus yang didesain dengan slogan anti-rasisme," demikian pernyataan Milan.

"Inisiatif ini sangat didukung presiden Silvio Berlusconi, klub dan tim."

Aksi I Rossoneri yang meninggalkan lapangan dipuji sejumlah pemain dan pelatih sepakbola, sementara Boateng mengaku peristiwa tersebut membuatnya memikirkan kembali masa depan di Italia. 

Kevin-Prince Boateng kaget 2013 Masih Rasis

Kevin Prince Boateng - Milan


Gelandang AC Milan Kevin-Prince Boateng mengaku terkejut menerima kekerasan rasis saat timnya menjalani laga persahabatan kontra Po Patria, tengah pekan lalu.
Boateng memutuskan meninggalkan lapangan di pertengahan babak pertama setelah menjadi sasaran rasisme. Pemain asal Ghana ini berharap tidak ada pemain lain mendapat perlakukan serupa di lapangan hijau.

"Saya kaget di waktu kita hidup sekarang --di tahun 2013-- hal seperti ini masih terjadi dan kami masih harus berjuang melawan hal ini dan mendengar rasis," kata Boateng kepada CNN.

"Ini bukan kali pertama dalam hidup saya melihat atau mendengar hal ini. Saya 25 tahun dan tak ingin melihat kejadian seperti ini lagi dan bagi diri saya sendiri, tak ada seorang pun yang bisa meyakinkan saya untuk main lagi. Saya mengatakan: 'saya tak akan main di lapangan ini lagi!"

Kamis, 03 Januari 2013

Kiper Siena Takut Stephan El Shaarawy

Stephan El Shaarawy, AC Milan, Serie A


Portiere Siena Gianluca Pegolo berharap penyerang AC Milan Stephan El Shaarawy tidak dalam kondisi terbaik setelah menghabiskan libur Natal.
Pegolo akan berhadapan dengan capocannoniere Serie A Italia, Minggu (6/1), saat Siena melawat ke San Siro.

"Mari berharap dia terlalu banyak makan panettone --kue Natal Italia-- dan dia lebih berat dibandingkan biasanya," canda Pegollo kepada Gazetta dello Sport.

Di usia yang baru 20 tahun, El Shaarawy menjelma jadi idola bari Milanisti setelah kepergian Zlatan Ibrahimovic ke Paris Saint-Germain musim panas kemarin. Pemain yang kini memegang paspor Italia telah membukukan 14 gol dari 18 pertandingan musim ini. 

Rasis, Laga Ekshibisi AC Milan Dibatalkan

Milan celebrating

Para pemain AC Milan langsung meninggalkan lapangan ketika menjalani pertandingan ekshibisi melawan Pro Patria menyusul aksi rasis yang dilakukan penonton terhadap tiga pemain Rossoneri.
Wasit menghentikan pertandingan tersebut pada menit ke-25. Kejadian ini bermula saat Kevin-Prince Boatang menggiring bola dari sektor sayap yang melewati depan tribun fans tuan rumah.

Boateng kemudian berhenti menggiring bola, mengambilnya, dan menendang si kulit bundar ke arah fans, sehingga memicu reaksi dari penonton. Wasit memutuskan untuk menghentikan laga tiga menit kemudian.

Dua pemain lainnya, M'Baye Niang dan Sulley Muntari juga menjadi sasaran ejekan rasis sepanjang laga.
 
e