e e

Sabtu, 29 Desember 2012

Ayah: Bojan Krkic Mungkin Kembali Ke Barcelona


Primera Division: FC Villarreal - FC Barcelona, Bojan Krkic (Getty Images)

Ayah Bojan Krkic mengemukakan penyerang muda yang kini berbaju AC Milan itu mungkin akan kembali ke Barcelona pada musim panas.

Pemain Spanyol berdarah Serbia itu dijual Barca ke AS Roma seharga €12 juta tahun lalu sebelum dipinjamkan ke Rossoneri awal musim ini, tetapi The Catalans tetap memegang opsi untuk membelinya kembali di akhir kompetisi.
“Dia berada di dalam situasi yang istimewa karena dia terikat dengan dua klub terbesar di dunia. Anda tak bisa mencoret kemungkinannya kembali ke Barcelona,” tutur sang ayah kepada CONE.
Bojan kurang mendapatkan kans bermain di bawah asuhan Pep Guardiola. Dengan posisi entrenador di Camp Nou sudah berpindah tangan ke Tito Vilanova, sang ayah percaya kesempatan Bojan akan lebih besar andai ia pulang.
“Permasalahan Guardiola ada di masa lampau dan sesungguhnya dengan Tito kami selalu memiliki hubungan baik dan apresiasi mutual. Kami tak membicarakan tentang Guardiola lagi.”
Il Diavoli dipastikan bakal bersua Blaugrana di putaran 16 besar Liga Champions, duel yang menurut ayah Bojan tak disukai pemain 22 tahun itu.
“Dia lebih suka bertemu dengan klub lain, atau setidaknya menghadapi Barcelona di babak-babak berikut, karena tim mana pun yang menghadapi mereka menjadi inferior,” pungkasnya.

Fakta Alessandro Nesta

Malam Jumat, asyik twitteran, kebaca salah satu tweet dari @acmilan "10 years with us, we’ll never forget you, thank you Sandro! Say goodbye to Nesta using #GrazieNesta!" Eh, pemain favorit saya ini mau pensiun ya? Sampe saya bikin email alenaldy1_nesta3@yahoo.co.id yang masih terpakai sampai sekarang, buat register-register di banyak situs. Gak berapa lama, tweet dari detikcom muncul "Nesta tunggalkan Milan" . Eh, Nesta menolak perpanjangan kontrak di Milan, dan masih belum memutuskan, apa mau pensiun atau berkarir di Amerika Serikat. Yah, apapun itu, the best aja buat Bang Nesta. Nah, untuk mengenang jasa salah satu pemain yang berkontribusi besar terhadap prestasi Milan 10 tahun terakhir, kita lihat-lihat dulu beberapa fakta kehidupan Nesta, ada yang asyik, ada juga yang lucunya... Bekicot_____
Lahir 19 Maret 1976

Dulu sekolah SD di Margherita Bosco

Abangnya Nesta, Fernando, punya masalah dengan punggungnya, jadi dianjurkan sering berolahraga. Ayahnya lalu memasukkan kakaknya ke akademi sepakbola, Nesta mengamuk ingin ikut juga, dan akhirnya dituruti sang ayah.

Bakat Nesta sebagai pemain bola pertama kali ditemukan oleh Francesco Roca, pencari bakat dari AS Roma. Karena seorang fans Lazio, ayah Nesta menolak tawaran dari Roma itu

Nesta promosi ke tim utama Lazio tahun 1993, dan langsung menarik perhatian fans Lazio setelah mematahkan kaki Paul Gascoigne saat latihan
Gol pertama dan satu-satunya yang dicetak Nesta saat berkostum Lazio pada partai resmi adalah saat melawan Milan di final Coppa Italia 1998 yang menjadi gol kemenangan Lazio
Nesta diboyong ke Milan tahun 2002 seharga 30 juta Euro setelah Lazio didera krisis keuangan parah 
Nesta pertama kali mencetak gol untuk Milan saat melawan Siena, 15 September 2007, skor akhir 1-1
Bersama Thiago Silva, musim 2010/2011, Nesta menjadikan Milan hanya kebobolan 24 kali dari 38 laga Serie A, dan Milan pun meraih Scudetto
 
Piala Dunia 1998, bermain penuh di fase grup, tapi kemudian cidera dibabak selanjutnya, Italia tersingkir
Euro 2000, bermain penuh sepanjang turnamen, Italia menjadi runner-up
Piala Dunia 2002, Italia lolos ke perempat final, Nesta absen karena cedera, Italia tersingkir
Euro 2004, meski bermain penuh, Italia tersingkir tragis dari kualifikasi grup
Piala Dunia 2006, Lagi-lagi cedera di fase terakhir grup melawan Ceko, syukurlah Italia juara

7 Mei 2007, Nesta menikahi Gabriela Pagnozzi, yang pernah bekerja di Casa Italia, pusat pelatihan Italia pada piala Dunia 1998. Hubungan mereka mulai dekat ketika Gabriela sering merawat Nesta yang cedera setelah pertandingan melawan Austria
Pencapaian Klub dan Timnas
Scudetto: 3-Lazio (2000), Milan (2004, 2011)
Coppa Italia: 3-Lazio (1998, 2000), Milan (2003)
Supercopa Italia: 4-Lazio (1998, 2000), Milan (2004, 2011)
Liga Champions: 2-Milan (2003, 2007)
UEFA Cup: 1-Lazio (1999)
UEFA Super Cup: 3-Lazio (1999), Milan (2003, 2007)
FIFA Club World Cup: 1-Milan (2007)
FIFA World Cup: Italia-2006

Individu
Pemain Muda Terbaik SerieA 1998
Defender Terbaik SerieA 2000, 2001, 2002, 2003
Defender Terbaik Eropa 2003
Tim Terbaik Eropa 2002, 2003, 2004, 2007
FIFPro World XI tahun 2005 dan 2007
Masuk dalam daftar 100 pemain terbaik versi FIFA
GRAZIE NESTA!

Pramusim, Transfer & Jadwal AC Milan 2012/13 [UPDATE]

Jadwal Serie A AC Milan :


  • Pekan 1 & 20 = Sampdoria Hasil : 0-1 (Costa)
  • Pekan 2 & 21 = Bologna Hasil : 3-1 (Pazzini 3x - Diamanti)
  • Pekan 3 & 22 = Atalanta Hasil : 0-1 (Cigarini)
  • Pekan 4 & 23 = Udinese Hasil : 1-2 (El Shaarawy - Ranegie, Di Natale)
  • Pekan 5 & 24 = Cagliari Hasil : 2-0 (El Shaarawy 2x)
  • Pekan 6 & 25 = Parma Hasil : 1-1 (El Shaarawy - Galoppa)
  • Pekan 7 & 26 = Inter Hasil : 0-1 (Samuel)
  • Pekan 8 & 27 = Lazio Hasil : 2-3 (de Jong, El Shaarawy - Hernanes, Candreva, Klose)
  • Pekan 9 & 28 = Genoa Hasil : 1-0 (El Shaarawy)
  • Pekan 10 & 29 = Palermo Hasil : 2-2 (Miccoli, Brineza - Montolivo, El Shaarawy)
  • Pekan 11 & 30 = Chievo Hasil 5-1 (Emanuelson, Montolivo, Bojan, El Shaarawy, Pazzini - Pellisier)
  • Pekan 12 & 31 = Fiorentina Hasil : 1-3 (Pazzini - Aquilani, Borja Valero, El Hamdaoui)
  • Pekan 13 & 32 = Napoli Hasil : 2-2 (El Shaarawy 2x - Inler, Insigne)
  • Pekan 14 & 33 = Juventus Hasil : 1-0 (Robinho)
  • Pekan 15 & 34 = Catania Hasil : 3-1 (El Shaarawy 2x, Boateng - Legrottaglie)
  • Pekan 16 & 35 = Torino Hasil : 4-2 (Robinho, Nocerino, Pazzini, El Shaarawy - Santana, Bianchi)
  • Pekan 17 & 36 = Pescara Hasil : 4-1 (Nocerino, Abbruscato (bd), Jonathas (bd), El Shaarawy - Terlizzi)
  • Pekan 18 & 37 = Roma
  • Pekan 19 & 38 = Siena
Topskor Serie A AC Milan :
  • 14 gol
    • Stephan El Shaarawy
  • 6 gol
    • Giampaolo Pazzini
  • 2 gol

Paolo Maldini : 10 Momen Karier Terbaik



Paolo Maldini menorehkan banyak prestasi, baik di level klub maupun tim nasional. Dari semua yang sudah dicatatnya, kami rangkumkan sepuluh momen terbaik dalam karirnya.

10. Debut

20 Januari 1985 - Udinese vs Milan (1-1) "Kamu ingin bermain di mana, kiri atau kanan?" tanya Nils Liedholm, pelatih AC Milan saat itu di jeda pertandingan. "Anda yang putuskan," jawab Paolo yang saat itu masih berusia 16 tahun. Pelatih Swedia itu kemudian memposisikannya di kanan mengisi tempat Sergio Battistini dan lahirlah seorang legenda.

9. Pertama Untuk Italia
14 Juni 1988 - Italia vs Spanyol (1-0) Paolo Maldini semakin menancapkan cakarnya di sepakbola dunia dengan menjadi salah satu pemain yang paling dikenal mulai tahun itu. Saat itu dia berusia 19 tahun  dan sekaligus mengantar Italia menang atas Spanyol 1-0 berkat gol tunggal Gianluca Vialli.
8. Scudetto Pertama
15 Mei 1988 - Como vs Milan (1-1) AC Milan meraih gelar scudetto pertama mereka sejak musim 1978/79. Sukses di tahun ini juga menjadi awal bagi Maldini mengoleksi gelar dan medali juara.

7. Hancurkan Barcelona
18 Mei 1994 - Milan vs Barcelona (4-0) Setelah kalah di tahun sebelumnya, Milan berhasil tampil di final Piala Champions berturut-turut. Barcelona yang menjadi lawan mereka dibuat tak berdaya di partai itu, terutama di barisan depan karena keberadaan Maldini di posisi bek. Setelah meluluhlantakkan Barca 4-0, Milan pun mengangkat tropi juara.

6. Penakluk Duo Brasil
17 Juli 1994 - Brasil vs Italia (3-2)
Paolo Maldini nyaris saja memenangi tropi Piala Dunia pertamanya di tahun itu. Sayang Italia kalah lewat drama adu penalti. Namun yang membuatnya spesial adalah kemampuan Maldini menghentikan duo terbaik Brasil, Bebeto dan Romario di waktu normal.

5. Kuartet Tangguh Italia

12 Februari 1997 - Inggris vs Italia (0-1)
Di tahun ini terbentuk lini belakang Italia paling tangguh di eranya, yang kemudian dikenal sebagai pertahanan gerendel. Paolo Maldini menjadi pengendali lini belakang dibantu Ciro Ferrara, Alessandro Costacurta dan Fabio Cannavaro. Sampai saat ini, ketangguhan empat pemain Italia itu belum ada yang bisa mengalahkan.

4. Hanya Tiga Bek? Tak Masalah

29 Juni 2000 - Belanda vs Italia (3-1) Di momen ini Paolo Maldini kembali membuktikan ketangguhannya memimpin lini belakang Italia. Di semifinal Piala Eropa 2000 melawan Belanda yang kental dengan total football-nya, Maldini bisa menahan gempuran lawan meski hanya ditemani dua koleganya, Cannavaro dan Nesta, setelah di menit 35 Gianluca Zambrotta diusir keluar. Hebatnya, Maldini cs lolos ujian itu dan akhirnya menang dan lolos ke final lewat drama adu penalti.

3. Catat Rekor

7 Oktober 2000 - Italia vs Rumania (3-0)
Laga kualifikasi Piala Dunia 2002 itu menjadi partai spesial bagi Paolo Maldini karena dia mencatat caps terbanyak dengan 113 laga untuk Italia. Kemenangan 3-0 menjadi hadiah lain yang diterima Maldini setelah sebelum laga juga mendapat penghargaan berupa tropi spesial yang diberikan langsung oleh Giovanni Trapattoni, Cesare Maldini, Arrigo Sacchi dan Dino Zoff.

2. Dua Gol Kemenangan

2 Oktober 2005 - Milan vs Reggina (2-1) Ketika lini depan tidak produktif, Paolo Maldini membuktikan dirinya juga bisa diandalkan untuk membawa timnya menang. Dia mencetak dua gol lewat kaki dan kepalanya dan membawa Milan meraih tiga poin atas Reggina berkat kemenangan 2-1.

1. Liga Champions Terakhir

23 Mei 2007 - Milan vs Liverpool (2-1)
Maldini mengangkat tropi juara untuk kali kedua sebagai kapten AC Milan di usia 38 tahun setelah menundukkan Liverpool 2-1 di Athena.
Forza Paolo Maldini !
Forza AC.Milan 1899 Cuore Sempre !

Jumat, 28 Desember 2012

FOKUS: Lima Pemain Yang Perlu Dibeli AC Milan Pada Bursa Transfer Januari 2013

 Ac Milan players celebrate against Anderlecht
Bursa transfer musim panas kemarin bak mimpi buruk buat AC Milan. Bagaimana tidak, I Rossoneri harus mengucap selamat tinggal kepada pemain senior semacam Alessandro Nesta, Clarence Seedorf, Gennaro Gattuso dan Filippo Inzaghi. 
Situasi tambah buruk setelah para bintang yang mempersembahkan Scudetto di musim 2010/11: Mark van Bommel, Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva dilego. Belum lagi attacante temperamental Antonio Cassano yang memutuskan membelot ke tim sekota, FC Internazionale.

Hasilnya, Massimiliano Allegri kerepotan meracik tim dengan pemain seadanya. Hanya mengepak tiga kemenangan dari sepuluh laga awal menjadi bukti I Rossoneri belum bisa "move on" dari para mantan pemainnya. Posisi Allegri pun kian panas, sejumlah nama masuk kandidat suksesor--termasuk Inzaghi--namun Milan bersikeras mempertahankan mantan allenatore Cagliari.

Riccardo Montolivo: AC Milan Bisa Libas Barcelona




 Riccardo Montolivo
Gelandang AC Milan Riccardo Montolivo merasa yakin skuat Rossoneri memiliki modal cukup menyingkirkan Barcelona di Liga Champions.
Tim elit Italia tersebut akan berhadapan dengan raksasa La Liga Spanyol di babak 16 besar dan Montolivo mengatakan membekap Barca bukan pekerjaan mustahil.

"Di atas kertas kami memang tidak masuk hitungan, tetapi ini bisa dijadikan motivasi," ujarnya di ANSA.

"Kami tahu bisa lolos ke putaran berikutnya dan dalam beberapa bulan ke depan kekuatan Milan bisa berkembang lebih baik lagi."

Konsentrasi Milan untuk sementara tercurah ke kompetisi domestik dan performa mereka terus menanjak hingga bisa menyegel peringkat ketujuh klasemen sementara dengan 27 poin.

"Kami bisa mendekat ke tiga besar," tandasnya.

Stephan El Shaarawy Berharap Terus Dipertahankan AC Milan

Menggemari AC Milan semenjak kecil, Stephan El Shaarawy pun mengikrarkan keinginan untuk terus merumput dalam balutan seragam Merah-Hitam.

Digaet dari Genoa tahun lalu, talenta istimewa pemain berjulukan Si Firaun Kecil itu baru benar-benar terlihat musim ini setelah ia menjadi pilihan utama sepeninggal Zlatan Ibrahimovic ke Paris Saint-Germain.
Mengemas 14 gol dari 18 penampilan Serie A, El Shaarawy kini tercatat sebagai topscorer sementara kompetisi sehingga tak heran klub-klub tenar Eropa mulai meliriknya. Namun si pemain sendiri menegaskan tak berencana hengkang dari San Siro dan ia pun berharap pihak klub bakal sekuat tenaga mempertahankannya sekalipun ada tawaran yang sulit ditolak.
“Saya telah mendukung Milan sejak saya masih anak-anak,” cetus El Shaarawy kepada La Stampa.
“Meski begitu, tak ada hal yang pasti dalam sepakbola. Bila datang sebuah tawaran besar untuk saya, saya berharap Milan akan memiliki kekuatan untuk mempertahankan saya,” imbuh pemuda 20 tahun itu.

Riccardo Montolivo: Saya Bisa Mainkan Peran Andrea Pirlo

Riccardo Montolivo
Riccardo Montolivo merasa dirinya memiliki kapasitas memadai untuk menjalankan peran yang serupa Andrea Pirlo, yakni sebagai deep-lying playmaker.
Selepas kepergian sang metronom ke Juventus musim lalu, AC Milan jadi jarang bermain dengan seorang pengatur serangan dari posisi yang lebih dalam.
Kini, mereka dapat mencobanya lagi dengan Montolivo, namun tentu saja semua tergantung keputusan Massimiliano Allegri selaku allenatore.
“Saya pikir saya bisa bermain di depan pertahanan,” ungkap Montolivo, yang merapat ke San Siro dengan bebas transfer dari Fiorentina musim panas kemarin, kepada Milan Channel.
“Dengan melatihnya selama beberapa waktu saya pikir saya mampu melakoni peran tersebut, tapi sekarang ini saya biasa dipergunakan sebagai gelandang sentral yang agak ke depan.”
“Saya tersedia untuk sang pelatih, jadi tergantung kepadanya untuk memutuskan di mana memainkan saya,” pungkas Montolivo.
 
e