e e

Rabu, 11 April 2012

FOKUS: Badai Cedera Jadi Hambatan Milan Ke Tangga Juara?

Alexandre Pato - Milan (Getty Images)
Getty Images
Balapan menuju tangga juara Serie A Italia dipastikan hanya melibatkan AC Milan dan Juventus, namun menurut analisis Kris Voakes dari GOAL.com Italia, kedua tim mengalami situasi kontras sepanjang musim 2011-12. Mulai dari gaya permainan, catatan gol kedua tim sampai faktor "keberuntungan" yang dirasa sangat berbeda. 
Diperkuat pemain inti di semua posisi, Juventus tampil memukau untuk menaklukkan Palermo 2-0 pekan lalu. Sementara performa Rossoneri di Verona jauh dari memuaskan saat membekuk Chievo, untuk merebut kembali posisi puncak, meski akhirnya Juventus kembali ke atas dini hari tadi berkat kemenangan 2-1 atas Lazio.

Minus 11 pemain cedera dan tiga terkena sanksi -termasuk Daniele Bonera, yang cukup diandalkan musim ini- Rossoneri tampil tanpa greget, tanpa pressing dan tidak meyakinkan untuk menyegel kemenangan atas Chievo. Tapi, melihat kondisi seperti saat ini Milan akan menerima kemenangan dengan cara apa pun demi menjaga peluang dalam pacuan juara.
Waktu Terbanyak
Pemain yang tampil 1700+ menit di Serie A
JUVENTUS MILAN
Pirlo
Buffon
Marchisio
Lichtsteiner
Barzagli
Chiellini
Vidal
Pepe
Bonucci
Vucinic
Matri
2688
2610
2534
2488
2471
2397
2200
2013
2007
1856
1743
Nocerino
Thiago Silva
Ibrahimovic
Abate
Abbiati




2589
2294
2270
2238
2205






*Juventus stats out of total 2790 mins, Milan 2880
Milan harus bersaing dengan Bianconeri yang memiliki pemain cedera, total selama 33 pertandingan musim ini, termasuk Vincenzo Iaquinta yang absen selama enam laga di awal musim. Hanya Andrea Barzagli satu-satunya pemain tim inti yang pernah absen empat laga beruntun akibat cedera.

Bandingkan dengan Milan, dimana memiliki pemain cedera selama 204 pekan lebih banyak dibandingkan Bianconeri, dan itu jelas menjadi kerugian bagi Massimiliano Allegri musim ini. Dalam empat laga terakhir, ada 35 kasus beragam yang memaksa pemain Rossoneri absen.
Hanya ketika berhadapan dengan Fiorentina di Artemio Franchi pada giornata ke-12 Milan kehilangan kurang dari empat pemain, sementara Bianconeri tidak pernah minus lebih dari tiga punggawanya di setiap laga. Situasi ini terus belanjut dan berlanjut sampai sekarang.
Masalah kebugaran ini kemudian makin menguntungkan klub asal Turin yang tampil lebih sedikit di tengah pekan karena mereka tidak ikut kompetisi Eropa musim ini. Ya, itu menjadi perbedaan "keberuntungan" di kedua klub.
Sebenarnya, apa yang terjadi dengan klub yang terkenal dengan MilanLab, yang sebelumnya memiliki rekor bagus dalam menanggulangi cedera, apakah keberuntungan telah berbalik arah? Dan mengapa pemain seperti Alexandre Pato harus mengalami begitu banyak rangkaian problem pada ototnya?
Juventus sendiri sebelumnya terbiasa dengan rekor cedera. Bahkan di era kepelatihan Fabio Capello, dia menyalahkan kelembaban di Vinovo yang dituding sebagai penyebab utama cedera otot pemain selama menukangi Bianconeri. Ketika ketidakberuntungan itu berlanjut hingga beberapa musim, Bianconeri kemudian mengganti permukaan rumput di kompleks latihan untuk mengurangi risiko cedera pemain.


Di sisi lain, Milan memiliki MilanLab yang sebelumnya memiliki rekor bagus dalam mengatasi pemain cedera. Tapi sekarang, dengan serangkaian masalah berbeda yang menghambat laju mereka, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi itu? Apakah perubahan kondisi kamp latihan di Milanello akan membalikkan situasi ini?

Sebetulnya jika diteliti lagi, masalah cedera ini diperburuk dengan keputusan pelatih -atau mungkin tim medis- yang memaksa pemain segera merumput padahal baru saja pulih. Pato tampil reguler selama dua tahun terakhir, tapi kemudian harus bolak-balik masuk ruang perawatan akibat problem otot.

Selain Pato, ada juga kasus Thiago Silva yang dipaksa tampil melawan AS Roma, hanya empat hari sebelum laga Liga Champions kontra Barcelona. Akibatnya, bek asal Brasil itu hanya bisa tampil selama 10 menit dan itu harus dibayar mahal karena Silva kemudian divonis absen sebulan.

0 komentar:

Posting Komentar

e