Legenda AC Milan Paolo Maldini mengungkapkan kekecewaannya terhadap mantan klubnya itu. Maldini menilai, I Rossoneri telah kehilangan daya magisnya karena tidak ada lagi pemain maupun tokoh yang "mampu mencetak sejarah".
"Saya beruntung bisa bersama Milan selama 25 tahun yang menyenangkan. Ketika saya tiba [di tim ini], saya menemukan fondasi yang hebat untuk membangun sebuah klub besar. Presiden Silvio Berlusconi datang dan mengajarkan kami untuk berpikir besar, juga, tentu saja, membantu kami lewat investasinya. Arrigo Sacchi datang dan kami memiliki mentalitas yang menjadikan Milan sebagai simbol dari gaya permainan sepakbola," paparnya seperti dilansir Football Italia.
"Itu sungguh luar biasa. Belakangan, 'sihir' itu hilang dan Milan berubah menjadi klub yang biasa-biasa saja. Hal itu dikarenakan Milan berhenti menyebarkan pesan itu . Dan mereka yang pernah mencetak sejarah [untuk klub] berhenti mengajarkan pengetahuan mereka kepada generasi berikutnya."
"Tidak ada seorangpun di kubu Milan saat ini yang mencetak sejarah, kecuali mereka yang menduduki peran marjinal."
"Lihat saja Bayern Munich dan Real Madrid yang memiliki direktur seperti Beckenbauer, Hoeness, Rummenigge, Butragueno, Gallego dan Valdano. Sihir itu bisa diteruskan dan diajarkan oleh pihak yang berpengalaman, bahkan mereka yang menciptakan 'sihir' itu. Milan memiliki daya magis itu selama 25 tahun, tapi kemudian magis itu hilang."
Lebih lanjut, pria 44 tahun juga mengkritik kebijakan manajemen klub yang melepas pemain-pemain topnya di bursa transfer.
"Sulit untuk menilai apa yang direncanakan Milan saat ini, karena mereka melepas 12 pemain hebat di musim panas namun mereka tetap tidak menyangka akan mengawali musim dengan sulit. Jujur saja, saya tidak bisa membaca rencana mereka. [Kebijakan mereka] memilih pemain tertentu, meskipun dengan kondisi bebas transfer, tidak menggambarkan sebuah rencana yang spesifik."
0 komentar:
Posting Komentar