Gelandang ACoMmlan, Kevin-Prince Boateng.
Boateng masih ingat benar ketika tembakan Sulley Ali Muntari yang telah melewati garis gawang Juventus tak diakui sebagai gol oleh wasit. Partai panas di San Siro itu berakhir imbang 1-1.
“Insiden itu masa lalu dan ini bukan saat yang tepat membicarakannya. Tapi, kejadian itu tetap penting karena dua poin yang seharusnya jadi hak kami menguap begitu saja,” beber Boateng pada Football Italia.
“Rossoneri” akhirnya memangkas defisit 3 angka menjadi satu saja mennyusul hasil Serie-A pekan ke-36, paruh pekan ini.
“Jarak kami dengan Juve makin dekat dan tujuan kami terus percaya hingga selesai. Kami berhak mendapatkan scudetto, meski penampilan Juve mengesankan sepanjang musim,” lanjut Boateng.
Ia mengaku di bangku cadangan ketika Lecce mencetak gol di Turin dan menyamakan kedudukan 1-1 dengan “Si Nyonya Besar”.
“San Siro bergemuruh seperti mau pecah. Kami menang dan Juve membuat kesalahan,” lanjutnya.
Beban terbesar berada di pundak para punggawa Juventus. Dan ketika terpeleset lagi, Milan lebih dari siap untuk mengambil posisi puncak.
Minggu malam (6/5/2012), Milan akan melakoni laga melawan rival sekota, Inter Milan. Sementara Juve bertandang ke Trieste, markas Cagliari.
“Saya ingin mencetak gol dalam derbi itu. Tapi, yang lebih penting, kami menang. Jika saya bisa mencoret satu pemain Inter, saya akan memilih Wesley Sneijder. Kami memang berteman dan ia pemain bertalenta,” pungkas Boateng.
0 komentar:
Posting Komentar