Bianconeri memastikan Scudetto dengan satu laga tersisa setelah menyegel jarak empat poin dan bagi penyerang jangkung Swedia tersebut fakta ini mengakhiri serangkaian gelar liga selama delapan tahun bersama lima klub berbeda di tiga negara.
Catatan fantastis Ibra dimulai di Belanda saat dia menjadi bagian skuad Ajax Amsterdam yang memenangkan Eredivisie Belanda 2003/04. Setelahnya dia terbang ke Juventus. Di Turin, Ibra mengklaim dua gelar beruntun meski pada akhirnya gelar tersebut dibatalkan sebagai hasil dari investigasi skandal Calciopoli.
Ketika si Nyonya Tua didegradasikan ke Serie B sebagai bagian dari hukuman, Ibrahimovic hijrah ke Inter. Di sini sukses Ibra bertambah karena dia berhasil menyumbang Scudetto tiga kali beruntun sebelum berpindah kostum ke klub raksasa Catalan, Barcelona dengan transfer senilai €66 juta.
Petualangannya di Spanyol jauh dari kata indah karena memiliki hubungan kurang harmonis dengan pelatih Pep Guardiola. Akan tetapi Ibra tetap menjadi bagian penting saat El Barca memuncaki La Liga 2009/10.
Mimpi buruk di Spanyol membawanya berkostum Milan dan untuk kali kedelapan beruntun Ibra berhasil mengangkat trofi liga dengan kostum Rosoneri. Gelar liga tersebut adalah yang pertama bagi Il Diavolo dalam tujuh tahun.
Akan tetapi, Milan gagal mempertahankan prestasi musim ini. Kekalahan di partai derby memastikan Juventus mendapat kehormatan sebagai penguasa baru sepakbola di peninsula dan untuk kali pertama dalam delapan tahun, Ibra mengakhiri musim tanpa gelar.
| Delapan Tahun Keperkasaan Zlatan Ibrahimovic |
| Musim | Klub | Peringkat |
| 2003/04 | Ajax |
1 - Eredivisie |
| 2004/05 | Juventus |
1 - Serie A |
| 2005/06 | Juventus | 1 - Serie A |
| 2006/07 | Inter | 1 - Serie A |
| 2007/08 | Inter | 1 - Serie A |
| 2008/09 | Inter |
1 - Serie A |
| 2009/10 | Barcelona |
1 - La Liga |
| 2010/11 | Milan |
1 - Serie A |
0 komentar:
Posting Komentar